Pengertian Surge Protector dan Cara Kerjanya - Surge protector, atau disebut juga pelindung lonjakan tegangan, adalah perangkat yang dirancang untuk melindungi perangkat elektronik dari lonjakan mendadak dalam tegangan listrik, yang dikenal sebagai "power surge".
Power surge dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti hubung singkat, beban berlebihan, atau bahkan sambaran petir. Lonjakan tegangan ini dapat berlangsung hanya dalam waktu singkat, tetapi dapat merusak perangkat elektronik jika tidak ada tindakan pencegahan atau perlindungan yang tepat.
Pada saat lonjakan tegangan terjadi, kabel dan komponen elektronika dapat mengalami pemanasan yang berlebihan, mirip dengan filament pada bola lampu yang dapat menyebabkan kerusakan fisik. Meskipun kerusakan mungkin tidak terjadi secara langsung saat lonjakan terjadi, namun lonjakan tersebut dapat memberikan beban tambahan pada komponen internal perangkat elektronik dan akhirnya menyebabkan kerusakan yang lebih cepat dari yang diharapkan.
Surge protector biasanya dirancang dalam bentuk yang mirip dengan stop kontak, dengan komponen khusus di dalamnya yang bertugas untuk melindungi peralatan yang terhubung darinya dari lonjakan listrik. Selain itu, terdapat juga surge protector khusus yang dirancang untuk melindungi kabel LAN dari sambaran petir atau lonjakan tegangan yang dapat merusak perangkat yang terhubung melalui kabel tersebut.
Cara Kerja Surge Protector dan Komponen Utamanya
Surge protector, atau pelindung lonjakan tegangan, sering menggunakan Metal Oxide Varistor (MOV) sebagai komponen utamanya. MOV terbuat dari bahan semikonduktor yang memiliki kemampuan untuk menghantarkan listrik dalam kondisi tertentu.
Pada kondisi normal atau saat tegangan listrik berada dalam batas normal, MOV akan bertindak sebagai penghambat arus listrik dan tidak melakukan apa-apa. Namun, saat terjadi lonjakan daya atau power surge, MOV akan menghantarkan arus listrik ke grounding dan menyerap daya yang berlebihan.
MOV hanya akan menyerap jumlah daya yang melebihi tingkat normal, sehingga perangkat elektronik yang terhubung, seperti TV atau komputer, akan tetap berfungsi selama lonjakan tersebut terjadi.
Perangkat yang terhubung ke surge protector sebenarnya tidak menyadari adanya lonjakan daya dan akan tetap beroperasi seolah-olah tidak ada lonjakan tersebut. Namun, perlu diingat bahwa MOV dapat rusak jika terus menerus terjadi lonjakan daya listrik. Jika MOV rusak dan terbakar karena lonjakan listrik yang terus-menerus, perlindungan pada rangkaian akan hilang, sehingga lonjakan tersebut akan langsung mencapai perangkat yang terhubung.
Beberapa surge protector dilengkapi dengan indikator LED atau buzzer yang memberi tahu pengguna apakah pelindung lonjakan tersebut masih berfungsi dengan baik atau sudah rusak. Selain itu, beberapa surge protector juga dilengkapi dengan sekering atau fuse sebagai cadangan. Sekering hanya dapat menangani tegangan hingga tingkat tertentu. Jika tegangan naik di atas level yang ditentukan, sekering akan meleleh dan memutus aliran listrik ke perangkat yang terhubung.
Jika MOV terbakar dan listrik masih terhubung, MOV tidak akan lagi dapat menghentikan lonjakan, sehingga sekering akan meleleh dan memberikan perlindungan pada perangkat yang terhubung agar tidak rusak.
Penyebab Lonjakan Daya Listrik (Power Surge)
Salah satu penyebab lonjakan daya listrik yang terkenal adalah sambaran petir, meskipun kasus seperti ini cukup jarang terjadi. Namun, penyebab yang lebih umum dan sering terjadi adalah pada pengoperasian perangkat berdaya tinggi seperti AC, lift, dan lemari es.
Kompresor dan motor yang terdapat pada perangkat tersebut membutuhkan banyak energi untuk dihidupkan dan dimatikan. Saat terjadi perubahan dari keadaan mati (OFF) menjadi hidup (ON), perangkat-perangkat tersebut akan menimbulkan permintaan daya yang tiba-tiba dan singkat, yang dapat mengganggu aliran tegangan yang stabil.
Selain itu, lonjakan listrik sering terjadi pada sistem kelistrikan gedung dan dapat terjadi secara cepat tanpa perlindungan yang memadai. Kerusakan dapat terjadi secara bertahap seiring dengan berjalannya waktu, terutama jika tidak ada langkah-langkah pencegahan yang diambil.
Kabel yang rusak, masalah dengan peralatan perusahaan listrik, dan kabel listrik yang putus adalah beberapa sumber lonjakan listrik yang paling umum. Di dalam sistem trafo dan saluran yang kompleks yang membawa listrik ke rumah kita, terdapat banyak titik di mana kesalahan atau kerusakan dapat terjadi, menyebabkan aliran daya yang tidak merata dan akhirnya mengakibatkan lonjakan daya.
Jenis Surge Protector yang Biasa Ditemui di Pasaran
1. Surge Protector Strips
Merupakan surge protector yang berbentuk stop kontak dimana digunakan untuk menghubungkan peralatan listrik ke sumber listrik. Perangkat ini biasanya juga tersedia untuk colokan USB ponsel sehingga bisa charging ponsel tanpa memasang charger bawaan.
2. Surge Protector LAN
Merupakan surge protector yang digunakan untuk melindungi kabel LAN dari induksi sambaran petir. Hal tersebut dikarenakan kabel LAN biasanya terletah di luar rumah sehingga sangat rawan tersambar petir.
Kelebihan dan Kekurangan Surge Protector
Kelebihan:
- Menjaga peralatan listrik dari tegangan transien / lonjakan tegangan
- biaya alat yang terjangkau
- biaya perawatan perangkat elektronika menjadi berkurang karena sudah dilindungi
Kekurangan:
- Memerluakan pemasangan kabel grounding sehingga apabila ingin memasang alat ini lumayan ribet dikarenakan harus menggali ke dalam tanah