18 jenis Lampu dan Simbolnya Dalam Rangkaian Elektronika

Adanpedia

Jenis-jenis Lampu Listrik dan Simbolnya Dalam Rangkaian Elektronika - Lampu listrik merupakan suatu alat atau perangkat yang mampu menghasilkan cahaya saat dialiri arus listrik.  Arus listrik yang dimaksud ini bisa berasal dari tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik terpusat (Centrally Generated Electric Power) seperti PLN dan Genset ataupun tenaga listrik yang dihasilkan oleh baterai dan aki.

Di zaman yang sudah semakin modern ini, lampu lsitrik telah menjadi salah satu perangkat listrik yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya lampu listrik, kita dapat melakukan berbagai kegiatan pada malam hari, memperindah interior maupun eksterior rumah, sebagai penerang ruangan yang gelap ataupun sebagai indikator tanda bahaya.

Sebelum ditemukannya lampu listrik, manusia pada saat itu masih menggunakan lilin, lampu minyak dan api unggun sebagai alat penerang pada malam hari.

Tentu banyak dari kita yang masih beranggapan bahwa yang paling pertama kali menemukan lampu listrik adalah Thomas Alva Edison (1847-1931) dari Amerika Serikat.

Namun, anggapan itu tidaklah sepenuhnya benar, karena sebelum Thomas Alva Edison, telah banyak ilmuwan yang menciptakan berbagai jenis lampu listrik dengan bermacam-macam bahan dan teknik, akan tetapi penemuan-penemuan mereka tersebut tidak praktis, tidak dapat bertahan lama, boros listrik dan harganya pun sangat mahal.

Thomas Alva Edison merupakan ilmuwan pertama yang menemukan lampu pijar (Incandescent lamp) komersial yang dapat bertahan lama, penggunaan listriknya pun lebih hemat dan juga bahan yang digunakan jauh lebih murah.

Lampu listrik temuan Thomas Alva Edison inilah yang digunakan oleh khalayak ramai dan hingga saat ini kita masih menikmati hasil penemuannya ini. Lampu pijar pertama yang ditemukan oleh Thomas Alva Edison pada tanggal 22 Oktober 1879 hanya mampu bertahan hingga 13,5 jam.

Simbol Lampu Listrik dalam Elektronika

simbol lampu

Jenis-jenis Lampu Listrik

Seiring dengan berkembangnya teknologi, lampu listrik juga telah mengalami berbagai macam perbaikan dan kemajuan. Teknologi lampu listrik bukan hanya lampu pijar saja yang ditemukan oleh Thomas Alva Edison, namun sudah terdiri dari berbagai macam jenis dan teknologi.

1. Lampu Pijar (Incandescent Lamp)

lampu pijar merupakan jenis lampu yang dapat menghasilkan cahaya dengan cara memanaskan kawat filamen di dalam bola kaca yang diisi dengan gas tertentu seperti nitrogen, kripton, argon atau hidrogen.

kita dapat menemukan lampu pijar dalam berbagai pilihan tegangan listrik yaitu tegangan listrik yang berkisar dari 1.5V hingga 300V. Incandescent Lamp atau lampu pijar yang dapat bekerja pada arus AC maupun arus DC ini banyak digunakan di lampu penerang jalan, lampu mobil, lampu rumah dan kantor, lampu dekorasi dan lampu flash.

Pada umumnya lampu pijar hanya dapat bertahan hingga sekitar 1000 jam dan memerlukan energi listrik yang lebih banyak jika dibandingkan dengan jenis-jenis lampu lainnya. Lampu halogen juga termasuk ke dalam kategori lampu pijar.

lampu pijar

2. Lampu Lucutan Gas (Gas-discharge Lamp)

Gas-discharge Lamp (Lampu Lucutan Gas) merupakan lampu yang dapat menghasilkan cahaya dengan cara mengirimkan lucutan elektris melalui gas yang terionisasi. Gas yang digunakan adalah gas mulia seperti neon, argon, kripton dan xenon.

Lampu lucutan gas ini juga menggunakan bahan-nahan tambahan seperti merkuri, natrium dan halida logam. Lampu jenis ini diantaranya adalah lampu neon, lampu xenon arc, lampu fluorescent dan mercury vapor lamp.

lampu lucutan gas

2. Lampu LED (Light Emitting Diode)

Lampu LED merupakan lampu yang menggunakan komponen elektronika LED sebagai sumber cahaya. LED merupakan dioda yang dapat menghasilkan atau memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju.

Lampu LED memiliki banyak sekali keunggulan atau kelebihan seperti lebih hemat energi, lebih tahan lama dan tidak mengandung bahan yang berbahaya seperti merkuri. Namun harga lampu LED jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan lampu fluorescent dan lampu pijar sehingga penggunaannya masih sangat terbatas.

Lampu LED mampu bertahan hingga 25.000 jam atau 2.5 kali lipat lebih tahan lama dari lamu fluorescent. Jika dibanding dengan lampu pijar, maka lampu LED jauh lebih tahan lama hingga 25 kali lipat daripada lampu pijar.

lapu LED

3. Lampu Neon

Salah satu lampu yang dapat dikreasikan agar memiliki warna yang menarik adalah lampu neon. Lampu ini berisi gas argon atau neon yang dapat menghasilkan warna yang berbeda. Gas yang berada di dalam lampu ini akan menyala ketika mendapat aliran listrik yang melewati gas tersebut. Ketika lampu neon sudah menyala maka daya listrik yang dibutuhkannya akan berkurang dan menjadikannya lebih hemat daya.

4. Lampu Neon kompak

lampu neon kompak merupakan salah satu jenis dari lampu neon biasa, namun memiliki ukuran yang lebih kecil. Ciri-ciri dari lampu ini adalah bentuknya yang mirip dengan lampu pijar. Dalam penggunaannya, lampu neon kompak memiliki perbedaan dimana lampu pijar membutuhkan panas untuk bisa menyala sedangkan lampu neon kompak membutuhkan aliran listrik agar gas yang ada di dalam lampu bisa menyala.

5. Lampu HID (High Intensity Discharge)

Lampu HID ini banyak digunakan di daerah yang membutuhkan cahaya lebih karena jenis lampu ini memiliki cahaya yang cukup terang. Kelebihan dari lampu HID adalah cahayanya yang lebih terang dibandingkan jenis lampu pendar lainnya.

Namun, hal tersebut juga menjadi salah satu kekurang dari lampu ini karena lampu HID membutuhkan daya yang lebih besar untuk menghidupkannya.  Lampu HID ini sering digunakan untuk kendaraan yang menginginkan cahaya lampu yang cukup terang.

6. Lampu Halogen

Lampu halogen memiliki ukuran yang sama seperti lampu neon kompak dengan penggunaan yang lebih mudah. Bagian dalam lampu halogen terdapat filamen yang dibuat dari tungsten. Filamen tersebut terbungkus di dalam gas halogen seperti bromin dan iodin. Gas halogen akan membuat lampu ini jadi lebih terang sekaligus meningkatkan daya tahan pemakaian.

7. Lampu Pendar

Lampu pendar merupakan jenis lampu generasi baru yang menggantikan generasi lampu pijar. Lampu pendar banyak diminati oleh masyarakat luas karena penggunaan daya yang lebih sedikit untuk menghasilkan cahaya yang sama terangnya dengan lampu pijar. Kelebihan lampu ini adalah cahayanya yang keluar lebih lembut sehingga tidak menyakiti mata.

Sedangkan untuk kekurangan lampu ini yaitu tidak bisa digunakan secara bersamaan dengan dimmer. Lampu ini biasanya lebih sering digunakan di rumah-rumah karena harganya yang terjangkau. Lampu pendar juga memiliki ketahanan yang cukup lama sehingga aman untuk digunakan dalam jangka waktu yang cukup panjang.

8. Lampu Uap Natrium

Lampu uap natrium bertekanan rendah adalah jenis lampu yang jarang ditemui disekitar kita. Jenis lampu ini perlu dipanaskan beberapa saat sebelum bisa menghasilkan cahaya yang cukup terang. Biasanya lampu ini dipakai ditempat yang luas seperti jalanan dan tempat parkir.

9. Lampu Fluorescent Tube

Lampu fluorescent atau yang biasa disebut dengan lampu TL ini merupakan jenis lampu yang telah dikembangkan sejak tahun 1980-an. Gas flor digunakan lampu ini untuk menghasilkan cahaya. Energi listrik di dalam lampu akan membangkitkan gas sehingga lampu akan mengeluarkan sinar ultraviolet. Kemudian sinar ultraviolet tersebut akan membangkitkan fosfor.

Fosfor akan bercampur dengan mineral lain yang telah dilaburkan di sisi bagian dalam tabung lampu. Setelah melalui semua proses tersebut, nanti akan menghasilkan cahaya. Fosfor dibuat untuk memberikan radiasi pada cahaya putih. Lampu ini memiliki cahaya yang terang dan ketahanan dari lampu ini cukup baik sehingga bisa digunakan dalam waktu yang lama.

10. Lampu Mercury

Jenis lampu ini memiliki cara kerja yang sama dengan lampu fluorescent. Hal ini karena cahaya yang dihasilkan oleh lampu mercury didasarkan pada terjadinya loncatan elektron atau electron discharge pada tabung lampu. Lampu mercury memiliki dua bagian, yakni tabung dalam dan tabung luar.

Bagian tabung dalam terisi merkuri untuk menciptakan radiasi ultraviolet dan gas argon yang mempunyai fungsi sebagai keperluan start. Sedangkan bagian luar tabung memiliki fungsi sebagai rumah tabung untuk menjaga kestabilan suhu di sekitar tabung. Lampu jenis ini berfungsi pada faktor daya yang cukup rendah. Oleh karena itu, lampu ini harus menggunakan kapasitor agar faktor daya lampu bisa stabil.

11. Sodium Tekanan Rendah (SOX)

Lampu SOX atau sodium tekanan rendah merupakan salah satu jenis lampu tabung. Prinsip kerja lampu ini sama dengan prinsip kerja lampu tabung pada umumnya, yakni didasarkan pada terjadinya peristiwa pelepasan elektron yang ada di dalam tabung gas (arc tube). Tujuan dibuatnya lampu sodium dengan tekanan rendah yaitu demi mencapai efficacy yang setinggi-tingginya, hingga mencapai 200 lm/watt.

12. Sodium Tekanan Tinggi (SON)

Lampu sodium tekanan tinggi atau biasa disebut dengan SON memiliki prinsip kerja yang mirip dengan lampu sodium rendah, yakni didasarkan pada peristiwa pelepasan elektron pada bagian dalam tabung lampu.

13. Hybrid Halogen CFL

Lampu ini merupakan kombinasi dari tiga lampu yaitu halogen, CFL dan pijar. Meski ukurannya kecil seperti lampu pijar, lampu halogen CFL ini memiliki cahaya yang jauh lebih terang dan ketahanan lampu ini juga cukup lama.

Berbeda dengan lampu HID yang kurang aman jika digunakan untuk keperluan rumah tangga, lampu hybrid dirasa cukup aman dan efisien karena telah memperoleh sertifikat aman dari Environmental Protection Agency dan US Department of energy.

14. Fluorescent Circline

Lampu ini sama dengan lampu TL, namun dengan bentuk lingkaran. Lampu Fluorescent Circline cocok digunakan jika kamu memiliki ruangan yang tidak begitu luas. Ini dikarenakan lampu fluorescent circline tidak memakan banyak tempat. Jenis lampu ini banyak digunakan di rumah dan kafe yang berukuran kecil.

15. Plugin Bulb

Lampu Pluging Bulb (PL Lamp) adalah jenis lampu bohlam yang paling populer di pasaran. Pada dasarnya, jenis PL Lamp ini termasuk salah satu lampu pijar fluorescent dengan ukuran kecil (compact). Umumnya, lampu ini digunakan dengan tujuan komersial seperti di kantor, sekolah, swalayan dan lain sebagainya. Lampu pluging bulb ini memiliki ketahanan yang lebih kuat daripada lampu pijar.

16. Compact Fluorescent Light Bulb

Lampu fluorescent ini juga biasa disebut dengan lampu neon compact. Lampu ini merupakan satu satu lampu hemat energi yang bisa menggantikan lampu pijar. Jenis lampu ini memiliki harga yang cukup mahal namun lebih hemat listrik.

17. Antique Light Bulb

Antique Light Bulb merupakan jenis lampu yang memiliki bentuk-bentuk yang unik. Biasanya jenis lampu ini sering digunakan di hotel, kafe dan restoran. Selain sebagai penerangan, lampu antik juga memiliki fungsi estetika.

18. Colored Bulb

Lampu ini sebenarnya merupakan lampu bohlam pijar biasa, namun dengan kaca berwarna warni. Warna yang ada pada kaca lampu Colored Bulb berfungsi untuk menaikkan mood. Lampu ini sering digunakan untuk desain restoran dan toko.

Demikianlah penjelasan mengenai simbol lampu dan jenis-jenis lampu. Kamu bisa memilih jenis lampu yang sesuai dengan kebutuhan kamu. Ada begitu banyak bentuk dan variasi harga yang bisa kamu pilih. Tak hanya sebagai penerangan, lampu juga bisa kamu gunakan sebagai hiasan yang membuat mood kamu jadi lebih baik.

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.